Sunday, September 23, 2018

Pilpres 2019: Tim Dynamite Denmark

Kwik Kian Gie dan Sandi akan fokus ke ekonomi, credit foto: Politik Today

Pada tulisan terdahulu, ibarat tim sepakbola, saya menempatkan Prabowo-Sandi sekelas Senegal dan Maroko (silahkan baca artikel saya: “95% Suara Kemenangan Jokowi Berasal Dari Jateng dan Jatim”). 

Tapi, kali ini saya menyebut pasangan Prabowo-Sandi ibarat tim “Dynamite Denmark” yang membuat kejutan memenangkan Piala Eropa tahun 1992. Tim underdog, tanpa bintang dan tanpa pemain bayaran mahal. 

Tanya: Apa dasarnya?
Jawab: Hasil polling 

Tanya: Ah…masa sih? Siapa yang melakukan Polling? Jangan jangan Jonru pula!

Indomatrik telah terbukti mengestimasi kemenangan Anis-Sandi pada Pilkada Jakarta, dan kemenangan Herman Deru-Mawardi Yahya pada Pilkada Sumsel. Seandainya ada yang MERAGUKAN hasil survei Indomatrik, ya, silahkan saja tunggu BUKTI sampai hitungan suara terakhir.

Sekarang, Indomatrik melakukan poling Pilpres 2019 dengan hasil peningkatan suara Prabowo-Sandi. Masih Jokowi-Ma’ruf yang menang. Hasil survei:
Jokowi-Ma’ruf: 49,32%
Prabowo-Sandi: 44,90%
Margin of Error: 2,4%

Dengan margin of error sebesar 2,4%, dapat diestimasikan dan diasumsikan bahwa:
1)      Suara perolehan “minimal” Jokowi-Ma’ruf bisa sebesar: 49,32% - 2,4% = 46,92%
2)      Suara perolehan “maksimal” Prabowo-Sandi bisa sebesar: 44,90% + 2,4% = 47,3.

Artinya apa? Kalau diadakan pilpres hari ini, dimana diasumsikan Prabowo-Sandi mendapat suara “maksimal” sebesar 47,3%, sedangkan Jokowi-Ma’ruf mendapatkan suara “minimal” sebesar 46,92%, maka PEMENANG-nya adalah Prabowo-Sandi.

Sebenarnya, terlalu dini untuk mengestimasi apalagi meyimpulkan siapa PEMENANG Pilpres 2019. Tapi perlu dicatat bahwa ada PENINGKATAN signifikan suara Prabowo-Sandi dari 14% menjadi 29% dan sekarang meningkat ke angka 44,9%..

Sementara suara Jokowi-Ma’ruf mengalami penurunan, dari 55% menurun ke angka 53%, dan terus menurun menjadi 49,32%. Keluar dari angka “magic number”

Masih ada waktu 7 bulan ke hari “H.” Banyak hal bisa terjadi sepanjang 7 bulan ini. Kita amati saja dengan cermat!

# Sumber data: Hasil polling yang dilakukan oleh LSI Denny JA, Litbang Kompas dan Indomatrik.



Sunday, September 16, 2018

Pilpres 2019: Adu Cerdas Dua Alumni Amerika Serikat

Erick, Sandiaga dan teman teman kuliah di Amerika Serikat 
(credit to Solo Tribunenews)


Tanya: Maunya kalau punya menantu yang bagaimana?
Emak-1 (tegas): Yang baik dong….

Tanya: Kalau yang “handsome?”
Emaik-1: boleh saja…..

Tanya: Kalau kaya?
Emak-1 (malu malu): eee…??!!...eee

Emak-2 (tak ada badai, tak ada petir): kalau saya mah…. Maunya yang handsome….. kalau kaya dan cerdas nggak apa apa deh….. biarain aja…. Emangnya kenapa?

Di pentas nasional, saat ini dua orang “cerdas” saling adu strategi untuk memenangkan kontes pilpres 2019. Bukan hanya alumni universitas di Amerika Serikat, tapi juga handsome dan kaya raya. Menurut majalah Forbes, harta mereka puluhan triliun rupiah dalam usia muda.  

Untuk yang belum mengenal Erick Thohir, beliau adalah ketua timses Jokowi – Ma’ruf. Pemilik saham beberapa club olahraga di Amerika, bahkan presiden club Inter Milan, Italia. Salah satu tim sepakbola papan atas Italia dan disegani di Eropa.

Sebelum menerima jabatan ketua timses, beliau adalah ketua penyelenggara Asian Games. Ada teman yang complain: “kenapa hadiah peraih medali emas untuk Indonesia lebih tinggi dari negara tetangga? Itukan uang hutang!”

Hanya sekedar info, untuk pertama kali Asian Games diselenggaran dengan dana yang berasal dari sebagian uang PRIBADI. Erick Thohir merogoh sakunya sebesar Rp1,2 triliun (termasuk uang sponsor dari kelompok usahanya) untuk biaya penyelenggaraan. Ya, termasuk uang hadiah milyaran rupiah peraih medali emas.

Tanya: Apa hubungannya dengan Cerdas dan pilpres 2019?
Jawab: akan saya beri gambaran

Sandiaga Uno sudah diketahui bersama siapa dan apa dia, tak perlu saya tuliskan intro. Seperti “striker” sepakbola, dia sudah menyerbu gawang lawan. Sekali sekali berada di lapangan dengan tendangan tendangan pendek.

Hari ini dia memberi tips petani strawberry di Lombok tentang bagaimana mengembangkan usaha. Esok dia memberi kuliah umum di Pekanbaru, Riau. Pagi pagi bersama masyarakat, jogging mengitari Istora Senayan. Seperti tanpa Lelah. Hampir 24 jam bergerak!!

Di sini diperlukan “kecerdasan.” Kita tunggu, bagaimana strategi Erick Thohir mematahkan serangan serangan Sandiaga Uno. Lebih lanjut, seperti sepakbola, apakah Erick Thohir akan menerapkan strategi total football, dimana bola bola bergulir dari daerah pertahana menerobos lapangan tengah, kemudian tendangan tendatangan keras ke gawang lawan.

Karena presiden Inter Milan, ada kemungkinan “Catenaccio” akan diterapkan oleh Erick. Fokus pada system pertahanan berantai, sambil menunggu kesempatan melakukan serangan balik yang mematikan. Catenaccio telah mengantarkan tim Azzurri Italia memenangkan 4 kali piala dunia.

Mari kita simak dan ikuti kontes pilpres 2019 dengan cerdas !!


 



Wednesday, September 12, 2018

Pilpres 2019: Aksi Jual Dolar Amerika Serikat

Sandiaga jual 35% Dolar yang dimiliki

Berdasarkan konsep ekonomi, penjualan dolar berarti membeli rupiah di pasar, sehingga “supply” rupiah berkurang, diharapkan rupiah menguat, sementara dolar melemah. Kurs dolar tertekan, tidak liar di atas Rp15 ribu.

Sejak Januari 2018, BI menjual dolar sebanyak US$14 miliar, kalau dirupiahkan sekitar Rp200 Triliun. Sama dengan 50 tahun (setengah abad) APBD rata rata propinsi di Sumatra. Atau sama dengan subsidi BBM untuk tiga tahun. Luar biasa banyaknya!

Sandiaga Uno adalah pengusaha yang menjual dolar sebanyak 35% dari kekayaannya. Kekayaan Sandi adalah Rp5,1 triliun (silahkan baca di: elkhpn.go.id), berarti Sandi menjual dolar setara dengan sekitar Rp1,8 triliun.

Apakah berarti? Jawabannya tergantung dengan siapa yang anda bandingkan. Kalau dibandingkan dengan BI, sudah barang tentu tidak berarti. Tapi, jika dibandingkan dengan para POLITISI yang NYINYIR, Sandiaga lebih baik.

Untuk DPR saja anggaran studi banding ke LN adalah Rp344 Milyar. Itu di tingkat pusat, di tingkat daerah ternyata juga ada “kunjungan kerja” ke LN. Ada 514 kabupaten dan kota di Indonesia, kalikan saja berapa triliun habis untuk yang nama kerennya “kunjungan kerja” ke LN.

Siapa saja yang keluar negeri untuk yang namanya: studi banding, kunjungan kerja, shopping, jalan jalan, lihat lihat berarti anda membutuhkan dolar, anda mejual rupiah. Akibat dari perbuatan anda: ya dolar menjadi mahal, rupiah tertekan murah.   

Himbauan Sandiaga patut didengar, terlepas apakah anda suka atau benci atau apapun orientasi politik anda (pro Jokowi atau pro Prabowo). Terutama pengusaha yang masuk 50 orang kaya Indonesia edisi Forbes 2017 agar segera melepas dolarnya beberapa persen ke pasar. Ikut “BERJUANG” demi negara. 

Ini 7 terkaya Indonesia dengan jumlah hartanya:
1.R Budi dan Michael Hartono (US$ 32,3 milyar = Rp 485 triliun)
2.Eka Cipta Wijaya (US$ 9,1 milyar = Rp 137 triliun)
3.Susilo Wonojoyo (US$8,8 milyar)
4.Antoni Salim (US$6,9 milyar)
5.Sri Prakash Lohia (US$6,4 milyar)
6.Boenjamin Setiawan (US$3,65 milyar)
7.Chairul Tanjung (US$3,6 milyar)

# TERIMA KASIH kepada TKI/TKW yang kepanasan (sampai 50 derjat Celsius) dan kedinginan (minus 40 derjat Celsius), tapi tak pernah letih mengirimkan dolarnya ke tanah air. 

-Dolar anda telah menjadi pemasukan utama negara dan menjadi sumber cadangan devisa tanah air kita. Ya, tanah tumpah darah kita.  

Thursday, September 6, 2018

We Don’t Need to Bring Cash into Canada

Canada border with USA

Foreigners who are planning to travel to Canada, do not forget to let your credit card companies or banks know that you will be in “great white north” for sometimes. It is because Canada prefer credit card than cash. 

Fifty seven percent (57%) of business transactions, include in small stores are cashless in Canada. Even some restaurants reject to accept cash, they promote mobile payment system with high technology applications. 

Every Canadians at least have two different credit cards in their wallets, especially for residents of two big cities: Toronto and Ottawa. These cities are identified as top two cities in term of digital payment compared to other 100 cities worldwide.

Some advantages to use digital payment:
1.Avoid cash relate crimes both to customers and business.
2.Tax revenue might be increase or at least secure for government, because difficult to evade tax obligation for business.
3. Saving time

Tencer (2017) reported that the total economic benefit by using digital payment is estimated to US$470 billion worldwide in 2032. It is 3% larger compared to current system. Toronto and Ottawa will provide 12 thousand and 3 thousand new jobs respectively. 

Travel to Canada has no hassle for cashless, since no need to fill out “Monetary Instruments Report.” Travelers must report to Canadian authority if they bring money C$10 thousands when they arrive in Canada through air, sea or land.  

Reference
Tencer, D. (2017). “Canada At #1 In Ranking Of World's Most Cashless Societies.” Retrieved from https://www.huffingtonpost.ca/2017/10/11/canada-at-1-in-ranking-of-worlds-most-cashless-societies_a_23240067/


What Things Will Disappear from Public?

Smart key, credit to cars.com There are many things that familiar with our life in a decade or so will disappear soon. The timing o...