Pentingnya media social
Sekitar 3 bulan lalu, seorang rekan
memberi info: “aktifitas medsos untuk mendukung Jokowi sudah menurun.” Saya tak
begitu menanggapi, karena biasa biasa saja kalau belum tau siapa yang akan maju
“melawan” Jokowi.
Tak berapa lama, setelah
pendaftaran capres-cawapres, hampir semua polling di FB maupun Twitter, bahkan
di Radio dan media nasional dimenangkan oleh Prabowo-Sandiaga. Sayapun biasa
biasa saja, karena toh polling diselenggarakan dengan metode “voluntarily.” Tak
ngaruh.
Mulai menarik perhatian, ketika membaca
artikel yang ada di beberapa media nasional. Di bawah tiap artikel ada kolom
komentar dari pembaca. Secara random, dibaca 12 komentar. Cukup mengagetkan:
6 komentar dari pendukung
Prabowo-Sandi
4 komentar dari pendukung
Jokowi-Ma’ruf.
2 komentar netral : memberikan
ceramah dengan topik ngalur ngidul.
Berbeda jauh, 180 derjat dibanding
Pilpres 2014. Hampir semua komentar didominasi oleh Jokower. Hingga ada yang “sarkasme,”
seandainya ada 10 komentar di medsos dan media digital, 11 adalah Jokower.
Teman saya menghubungkan penurunan
aktifitas medsos dan media digital pendukung Jokowi ini dengan Ahoker. Teman
saya tersebut mensinyalir:”Ahoker tak puas. Tak puas pertama, kok tak ada upaya
Jokowi agar Ahok tak masuk penjara? Tak puas kedua, kenapa Ma’ruf yang jadi cawapres,
bukankah beliau yang memperberat hukuman Ahok?”
Kemudian, teman saya tersebut
memberi info, kalau Ahoker itu kalangan menengah atas, maknanya mereka
mengakses informasi 24 jam. Bisa men-twit dan FB-an atau komen di media digital
kapan mau. Teman saya menutup diskusi:”kekecawaan Ahoker, berarti penurunan
dukungan, termasuk aktifitas medsos dan digital”
Memang jelas terlihat penurunan aktifitas
medsos kelompok Jokower, tapi apakah ini berhubungan langsung dengan dukungan
ahoker? Kita tunggu saja sampai beberapa bulan mendatang.
Bagi saya pribadi, untuk membangun
demokrasi diperlukan informasi seimbang dari kedua pihak. Baik dari pendukung Jokowi-Ma’ruf
maupun Prabowo-Sandi. Biarkan pemilih yang memberikan penilaian dan menjatuhkan
pilihan. Merdeka!
Pilpres 2019: Aktifitas Medsos Jokower Meredup, Karena Ahoker?
ReplyDeletePilpres, 2019: Aktifitas Medsos Jokower Meredup, Karena Ahoker?
ReplyDeletePilpres, 2019, Aktifitas Medsos Jokower Meredup, Karena Ahoker?
ReplyDeletePilpres, 2019, Aktifitas, Medsos Jokower Meredup, Karena Ahoker?
ReplyDeletePilpres, 2019, Aktifitas, Medsos, Jokower Meredup, Karena Ahoker?
ReplyDeletePilpres, 2019, Aktifitas, Medsos, Jokower, Meredup, Karena Ahoker?
ReplyDeletePilpres, 2019, Aktifitas, Medsos, Jokower, Meredup, Karena, Ahoker?
ReplyDeletePilpres 2019: Aktifitas Medsos Jokower Meredup, Karena Ahoker?
ReplyDeletePilpres 2019: Aktifitas Medsos Jokower Meredup, Karena Ahoker?
ReplyDeletePentingnya media social
Pilpres 2019: Aktifitas Medsos Jokower Meredup, Karena Ahoker?
ReplyDeleteSekitar 3 bulan lalu, seorang rekan memberi info: “aktifitas medsos untuk mendukung Jokowi sudah menurun.”
Pilpres 2019: Aktifitas Medsos Jokower Meredup, Karena Ahoker?
ReplyDeleteSaya tak begitu menanggapi, karena biasa biasa saja kalau belum tau siapa yang akan maju “melawan” Jokowi.
Tak berapa lama, setelah pendaftaran capres-cawapres, hampir semua polling di FB maupun Twitter, bahkan di Radio dan media nasional dimenangkan oleh Prabowo-Sandiaga.
ReplyDeletePilpres 2019: Aktifitas Medsos Jokower Meredup, Karena Ahoker?